Pemkab Bolmut Ikut Rapat Kerja Penurunan Stunting di Sulut

- Selasa, 21 Maret 2023 | 14:11 WIB
Pemkab Bolmut mengikuti rapat kerja TPPS dan satgas penurunan Stunting Provinsi dan Kabupaten/kota se-Sulawesi Utara bertempat di The Sentra Hotel, Minahasa Utara, Selasa 21 Maret 2023. (Dok Prokopim Pemkab Bolmut)
Pemkab Bolmut mengikuti rapat kerja TPPS dan satgas penurunan Stunting Provinsi dan Kabupaten/kota se-Sulawesi Utara bertempat di The Sentra Hotel, Minahasa Utara, Selasa 21 Maret 2023. (Dok Prokopim Pemkab Bolmut)

INFOTERKINI24.com- Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Amin Lasena selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten mengikuti rapat kerja TPPS dan satgas penurunan Stunting Provinsi dan Kabupaten/kota se-Sulawesi Utara bertempat di The Sentra Hotel, Minahasa Utara, Selasa 21 Maret 2023.

Kegiatan yang mengangkat tema “Sinergitas dan Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting” dibuka langsung oleh Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto.

Wakil Bupati Amin Lasena dalam pemaparannya terkait arah kebijakan penurunan stunting di kabupaten Bolmut tahun 2022-2023 menyampaikan Problem yang dihadapi saat ini untuk penanganan stunting, dimana terjadi perbedaan data yang cukup signifikan antara E-PPGBM dan SSGI.

Baca Juga: Bangga! Atlet Panjat Tebing Harumkan Bolmut di Sitaro

"Perbedaan data tersebut tentunya mempengaruhi perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang telah dibuat oleh masing-masing daerah," ujarnya.

Pada 2016, Bolmut merupakan kabupaten dengan angka stunting yang tinggi dengan prevalensi sebesar 43,80 persen.

Kemudian mengalami penurunan menjadi 13,24 persen pada 2018 hasil Riskesdas.

Walaupun sempat mengalami penurunan pada 2019, namun prevalensi stunting masih eksis pada angka 21,90 persen.

Peningkatan prevalensi pada tahun 2022 ( total balita stunting menjadi 115 balita) salah satunya diakibatkan oleh persentase balita yang diukur lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, yakni sebesar 98,90 persen dari total balita yang ada di Bolmut.

Baca Juga: Investasi Dapat Meningkat Dengan Hadirnya PLTU Binjeita?

Hasil analisis menunjukkan pola asuh balita, pola konsumsi, dan perilaku hidup bersih/sehat masyarakat masih membutuhkan intervensi dan pembinaan.

Permasalahan dapat diatasi melalui meningkatkan pengetahuan ibu hamil, memantau PMT ibu hamil dan balita.

Penyuluhan kesehatan bagi calon pengantin, memberikan edukasi tentang asi ekslusif dan cara pemberian MPASI yang tepat.

Editor: Shentini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X