INFOTERKINI24.COM - Menstruasi, juga dikenal sebagai haid atau bulan, adalah proses fisiologis alami yang dialami oleh sebagian besar wanita setiap bulan.
Menstruasi terjadi ketika lapisan dalam rahim yang disebut endometrium melepaskan darah, lendir, dan jaringan lainnya karena tidak terjadi pembuahan sel telur.
Proses menstruasi biasanya dimulai pada usia 11-14 tahun dan berlangsung hingga seorang wanita mencapai menopause, yaitu saat ovarium berhenti memproduksi sel telur.
Baca Juga: Kesetiaan: Pentingnya Memiliki Sifat yang Dapat Dipercaya dalam Kehidupan
Siklus menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari, meskipun bisa bervariasi antara 21 hingga 35 hari pada setiap wanita.
Siklus menstruasi terdiri dari empat tahap utama: folikel, ovulasi, luteal, dan menstruasi. Tahap folikel dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung hingga sekitar hari ke-14.
Selama tahap ini, hormon estrogen mulai diproduksi, merangsang pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Tahap ovulasi dimulai ketika sel telur dilepaskan dari ovarium dan menuju saluran tuba falopi, yang terjadi sekitar hari ke-14 pada siklus 28 hari.
Baca Juga: Tembok Besar China: Sejarah, Fungsi, dan Keindahan yang Menakjubkan
Tahap luteal dimulai setelah ovulasi dan berlangsung hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Selama tahap ini, hormon progesteron diproduksi, mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Tahap menstruasi dimulai ketika endometrium melepaskan darah, lendir, dan jaringan lainnya karena tidak terjadi pembuahan sel telur.
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stres, perubahan berat badan, dan pola makan yang tidak sehat.
Beberapa wanita mungkin juga mengalami gangguan menstruasi, seperti nyeri menstruasi yang berlebihan atau siklus yang tidak teratur. Kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan atau terapi hormonal.
Baca Juga: Rebana: Sejarah dan Peran sebagai Alat Musik Tradisional di Indonesia
Selain itu, menstruasi juga memerlukan perawatan khusus, seperti penggunaan pembalut atau tampon untuk menyerap darah, membersihkan area kewanitaan secara teratur, dan mengganti pembalut atau tampon secara teratur untuk mencegah infeksi.
Wanita juga harus memperhatikan kesehatan reproduksi mereka dengan menjalani pemeriksaan ginekologi secara teratur dan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah infeksi dan penyakit menular seksual.