Akses Terbatas ke Sumberdaya Pertanian: Perempuan dan Tantangan Mereka dalam Mengatasi Kendala-Kendala

- Selasa, 23 Mei 2023 | 22:10 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ibu-Ibu Petani (dpr.go.id)
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ibu-Ibu Petani (dpr.go.id)


INFOTERKINI24.COM - Pertanian merupakan sektor yang penting bagi keberlanjutan pangan dan penghidupan manusia.

Namun, perempuan sering menghadapi kendala dalam mengakses sumberdaya pertanian yang esensial, seperti lahan pertanian, air irigasi, pupuk, benih, dan peralatan pertanian.

Isu ini menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan di banyak negara.

Baca Juga: Pengelolaan Air yang Buruk: Mengatasi Tantangan Ketersediaan Air bagi Pertanian

Akses terbatas perempuan terhadap sumberdaya pertanian disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakadilan gender, tradisi sosial, norma budaya, dan kebijakan yang tidak inklusif.

Dalam banyak masyarakat, perempuan dianggap memiliki peran tradisional di rumah tangga dan pekerjaan mereka dalam pertanian sering dianggap hanya sebagai tugas domestik, bukan kontribusi ekonomi yang berharga.

Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh perempuan adalah akses terbatas ke lahan pertanian.

Baca Juga: Menghadapi Tantangan Menggarap Lahan Selama Musim Kemarau: Adaptasi dan Keberlanjutan

Di beberapa negara, hukum adat atau tradisi mencegah perempuan untuk memiliki atau mewarisi lahan pertanian. Ini membatasi kemampuan mereka untuk mengembangkan usaha pertanian mereka sendiri dan mempengaruhi keberlanjutan ekonomi keluarga.

Dalam beberapa kasus, perempuan bahkan tidak diizinkan mengakses lahan secara keseluruhan, tetapi hanya diberi akses terbatas atau sementara.

Selain itu, perempuan juga menghadapi kesulitan dalam mengakses air irigasi yang diperlukan untuk pertanian yang produktif.

Baca Juga: Pengelolaan Limbah: Menjaga Keberlanjutan dalam Budidaya Jambu Biji

Mereka mungkin tidak memiliki kontrol penuh atas sumber air atau sistem irigasi di daerah mereka, dan sering kali ditempatkan pada prioritas yang lebih rendah dalam distribusi air.

Hal ini mempengaruhi produktivitas pertanian mereka dan dapat menyebabkan ketidakpastian dalam panen.

Kendala lainnya adalah akses terbatas terhadap pupuk, benih, dan peralatan pertanian modern.

Pupuk dan benih yang berkualitas tinggi seringkali sulit dijangkau oleh perempuan petani, baik dari segi ketersediaan maupun finansial. Peralatan pertanian modern seperti mesin tanam dan mesin panen juga mungkin tidak tersedia atau sulit dijangkau, yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas usaha pertanian perempuan.

Baca Juga: Pupuk dan Ketahanan Pangan: Meningkatkan Produktivitas Pertanian untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Dampak dari akses terbatas terhadap sumberdaya pertanian ini tidak hanya dirasakan oleh perempuan secara individu, tetapi juga berdampak pada keluarga, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan.

Ketika perempuan menghadapi kendala dalam mengembangkan potensi pertanian mereka, ini berdampak pada ketahanan pangan, pengurangan kemiskinan, dan pembangunan berkelanjutan.

Editor: Ana Desysiana

Tags

Terkini

Semut Agen Penyerbuk yang Penting

Jumat, 2 Juni 2023 | 19:31 WIB
X