INFOTERKINI24.COM - Pertanian memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menggerakkan perekonomian di berbagai negara.
Namun, perempuan sering menghadapi kendala dalam mengakses pinjaman dan pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha pertanian mereka.
Kesenjangan akses pembiayaan ini menjadi salah satu hambatan utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian perempuan dan mengurangi kesenjangan gender dalam sektor ini.
Baca Juga: Akses Terbatas ke Sumberdaya Pertanian: Perempuan dan Tantangan Mereka dalam Mengatasi Kendala-Kendala
Perempuan petani sering menghadapi kesulitan dalam mengakses pinjaman dari lembaga keuangan formal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kesenjangan ini.
Pertama, perempuan seringkali tidak memiliki akses yang sama dengan pria terhadap kepemilikan aset yang dapat dijadikan jaminan untuk pinjaman.
Misalnya, lahan pertanian mungkin tidak terdaftar atas nama perempuan atau mereka tidak memiliki sertifikat kepemilikan yang sah. Hal ini mengurangi kepercayaan lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman kepada mereka.
Baca Juga: Pengelolaan Air yang Buruk: Mengatasi Tantangan Ketersediaan Air bagi Pertanian
Kedua, ada bias gender dalam sektor keuangan yang dapat memengaruhi penilaian risiko dan persepsi keberhasilan bisnis perempuan.
Lembaga keuangan sering kali menganggap usaha pertanian perempuan kurang menguntungkan atau tidak stabil, sehingga membatasi akses mereka ke pembiayaan.
Selain itu, kurangnya pemahaman tentang tantangan yang dihadapi perempuan dalam pertanian juga dapat menyebabkan kurangnya dukungan finansial.
Baca Juga: Menghadapi Tantangan Menggarap Lahan Selama Musim Kemarau: Adaptasi dan Keberlanjutan
Kesenjangan akses pembiayaan juga terkait dengan rendahnya tingkat literasi keuangan dan pengetahuan bisnis di kalangan perempuan petani.
Kurangnya pemahaman tentang proses pinjaman, manajemen keuangan, dan penilaian risiko dapat menghalangi perempuan dalam mengakses sumber daya keuangan yang tersedia.
Dampak dari kesenjangan akses pembiayaan ini tidak hanya mempengaruhi perempuan secara individual, tetapi juga berdampak pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Kisah Sukses Jakarta Candle, UMKM yang Berhasil Bawa Lilin Aroma Kayu Manis ke Mancanegara
Ketika perempuan tidak dapat mengembangkan usaha pertanian mereka dengan cara yang berkelanjutan, ini menghambat pertumbuhan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan ketahanan pangan.