Ketidaksetaraan Akses Pendidikan Pertanian: Mendorong Kesetaraan Gender dalam Pengetahuan Pertanian

- Selasa, 23 Mei 2023 | 22:30 WIB
BERBINCANG: Calon Bupati Cianjur, Herman Suherman mendengarkan masukan dan harapan dari ibu-ibu petani di Desa Pasawahan, Takokak, kemarin. FOTO: BHSM FOR RADAR CIANJUR
BERBINCANG: Calon Bupati Cianjur, Herman Suherman mendengarkan masukan dan harapan dari ibu-ibu petani di Desa Pasawahan, Takokak, kemarin. FOTO: BHSM FOR RADAR CIANJUR



INFOTERKINI24.COM - Pendidikan pertanian memiliki peran penting dalam pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan.

Namun, perempuan sering menghadapi ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan formal dan pelatihan pertanian, yang menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang pertanian.

Isu ketidaksetaraan akses pendidikan pertanian ini menjadi salah satu hambatan utama dalam memajukan perempuan dalam sektor ini.

Baca Juga: Pemilikan Lahan yang Tidak Adil: Menangani Ketimpangan Gender dalam Kepemilikan Lahan Pertanian

Perempuan sering menghadapi kendala dalam mengakses pendidikan formal pertanian. Faktor-faktor seperti keterbatasan akses fisik, norma budaya, dan tanggung jawab domestik dapat menghambat perempuan dalam menghadiri sekolah atau institusi pendidikan pertanian.

Selain itu, terdapat juga bias gender yang termanifestasi dalam ekspektasi dan stereotip yang mengarahkan perempuan untuk memilih pendidikan di luar sektor pertanian.

Ketidaksetaraan akses pendidikan pertanian juga terlihat dalam pelatihan dan program pengembangan keterampilan.

Baca Juga: Kesenjangan Akses Pembiayaan: Mengatasi Tantangan Keuangan Perempuan dalam Pertanian

Perempuan cenderung memiliki akses terbatas terhadap pelatihan teknis dan pengetahuan pertanian yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha pertanian mereka.

Kurangnya peluang pendidikan formal dan pelatihan yang relevan menghambat perempuan untuk mengembangkan keterampilan dalam bidang pertanian, seperti teknik budidaya modern, manajemen pertanian, atau pemasaran produk pertanian.

Akibatnya, ketidaksetaraan akses pendidikan pertanian berdampak pada kemampuan perempuan untuk meningkatkan produktivitas usaha pertanian mereka dan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan praktik pertanian yang lebih efisien.

Baca Juga: Penerapan Teknologi dan Inovasi dalam Budidaya Jambu Biji: Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Ini juga membatasi peran dan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan strategis di sektor pertanian, baik di tingkat rumah tangga, masyarakat, maupun kebijakan.

Editor: Ana Desysiana

Tags

Terkini

Semut Agen Penyerbuk yang Penting

Jumat, 2 Juni 2023 | 19:31 WIB
X